Published On: 22 March 2011

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan anggaran belanja infrastruktur harus dinaikkan untuk mendukung pembentukan koridor ekonomi.
“Membutuhkan tambahan biaya yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. Kalau tidak bisa dinaikkan dari jumlah yang dipatok tahun ini, minimal besarannya sama,” ujarnya hari ini.
Menurut Wismana, pembentukan koridor sebenarnya tidak sama sekali di Indonesia, dan hal itu tinggal dipercepat realisasinya. Dari total dana yang dipakai untuk anggaran pembangunan infrastruktur, porsi yang berasal dari pemerintah dipatok hanya 8% hingga 10% dan selebihnya
berasal dari swasta,” ujarnya hari ini.
Jumlah anggaran infrastruktur pada tahun ini mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan yang dialokasikan tahun lalu, sebesar Rp108 triliun.
Pemerintah memprioritaskan sejumlah infrastruktur untuk mendukung pembentukan koridor, yang meliputi pelabuhan, kelistrikan, hingga jalur kereta api.
Penyelenggaraan pembangunan proyek infrastruktur untuk koridor ekonomi disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah. Seperti halnya di wilayah Pantura Jawa, pemerintah memprioritaskan fly over Merak dan Balaraja bisa selesai 2011 sebagai akses ke pelabuhan, di samping juga jalan lingkar luar untuk akses ke Tanjung Priok.
Sejauh ini pemerintah telah menetapkan 17 proyek infrastruktur yang dinilai potensial untuk dikembangkan pada 2011. Namun dari jumlah itu, hanya 12 proyek yang dinilai bisa ditransaksikan pada tahun ini.
Seluruh proyek yang dinilai potensial untuk dikembangkan pada tahun ini dibiayai dengan kerjasama pemerintah swasta atau public private partnership(PPP).(htr)
No comments:
Post a Comment